Pengurangan Risiko Bencana (PRB) atau dalam istilah lain Disaster Risk Reduction (DRR) menjadi keharusan untuk dikembangkan pada semua jenjang pendidikan. Pasalnya sekolah menjadi sarana berkumpul bagi siswa dengan durasi waktu yang tidak sebentar, apalagi jika anak tidak dibekali dengan pengurangan risiko bencana sejak dini akan berdampak ketika mensikapi adanya bencana yang bisa datang sewaktu-waktu bahkan mungkin saat jam pembelajaran sedang berlangsung. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan potensi ancaman bencana yang tinggi dan beragam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, karhutla, angin ribut, maupun wabah seperti halnya corona yang masih terus berlangsung sampai sekarang. Pendidikan dan penyadaran tidak akan dapat menghentikan sebuah bencana, namun pendidikan dan penyadaran akan mampu membantu dalam mengurangi risiko terjadinya bencana. Maka dari itu diperlukan sebuah inovasi dan strategi pembelajaran yang dapat memberikan bekal kepada generasi penerus bangsa agar memiliki kecakapan dan kesadaran yang baik terhadap bencana sehingga dapat memahami langkah yang tepat untuk mengurangi risiko bencana.

Diawali dari need assesment dari mitra, kajian dari berbagai literatur, didukung FGD terbatas dengan koordinator divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah menunjukkan bahwa dua mitra PKM yang ditunjuk belum sepenuhnya mengintegrasikan PRB ke dalam pembelajaran. Untuk membantu mengatasi permasalahan mitra tersebut tim PKM UAD yang diketuai Dr. Suyatno, M.Pd.I (Kaprodi S2 Manajemen Pendidikan) dengan anggota tim Dholina Inang Pambudi, M.Pd (Ketua Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana), Laila Fatmawati, M.Pd (Kepala Laboratorium PGSD) mengusulkan proposal dengan judul “Integrasi Pengurangan Risiko Bencana dalam Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Living Values Education Bagi Guru SDUA Bantul dan SD Muhammadiyah Bantul Kota, Bantul, DIY” berhasil meraih hibah PKM Dikti tahun 2020. Langkah awal yang dilakukan tim PKM adalah meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pada tahap perencanaan tim PKM secara rutin baik via daring dan luring berkoordinasi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Koordinasi berupa koordinasi dengan tim inti, koordinasi dengan ketua divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah (Budi Santosa), koordinasi dengan para Kepala Sekolah mitra PKM UAD. Hal tersebut dilakukan agar saat pelaksanaan yang berlangsung pada masa pandemi mendapat masukan dari berbagai lembaga kompeten yang terlibat. Harapannya dengan adanya pelatihan ini guru-guru yang berada di sekolah mitra Sekolah Siaga Bencana (SSB) lebih terampil dan maksimal dalam mengintegrasikan PRB ke dalam pembelajaran, selain itu dapat mendiseminasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan ke guru lain agar terbangun secara luas kesadaran bencana masyarakat melalui peran pendidikan.

Tags:

Comments are closed